Problem Base
PSycologi dalam alQuran
Banyak sekali kendala bermunculan dari yang meresahkan hati
sampai membahayakan jiwa. Sebuah masalah sering muncul disetiap lekukan
kehidupan kadang kita sangat membutuhkan motivasi dari orang lain baik dari
seorang teman, saudara, orangtua, ataupun Ustadz. Setiap manusia pasti selalu
membutuhkan tempat mengadu. Tak ada seorangpun didunia ketika ditimpa sebuah
masalah yang hampir mendekati ketahanan mental maka ia akan mencari sebuah
sandaran untuk menyandarkan diri ataupun berlindung. Gambaran tersebut adalah sebuah kelemahan yang benar-benar sifat dasar
dan watak dari manusia itu.
Allah mengambarkan manusia dalam al-Quran
1.
Manusia adalah mahluk berfikir yang disimbolkan dalam
istilah “Ulul Albab” “Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur`an) kepada kamu. Di antara
(isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al-Qur`an dan yang
lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada
yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata, ‘Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya
itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)
melainkan orang-orang yang berakal.” (Ali
Imran: 7)
2. Manusia bersifat
tergesa-gesa (cenderung ceroboh) “Dan manusia
mendo`a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo`a untuk kebaikan. Dan adalah
manusia bersifat tergesa-gesa.” (al-Israa`: 11)
3. Manusia adalah maluk yang penuh keluh
kesah “ … Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allahlah hati kita menjadi tenteram.” (ar-Ra’d: 28) “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam
jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (al-Fajr: 27-30)
4.
manusis hakekatnya
kikir (Pelit) “... manusia itu menurut tabiatnya kikir....” (an-Nisaa`:
128) “...
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” (al-Hasyr: 9) “... Dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka, ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.’” (at-Taubah:
34-35) “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang
berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun
mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (al-Hasyr: 9)
5. Manusia Suka Merasa
WASWAS “Sesungguhnya, orang-orang yang
bertaqwa bila mereka ditimpa waswas dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka
ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (al-A’raaf: 201)
6. Manusia memiliki sifat Bakhil (Perhitungan) “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta
yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan
kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali Imran: 180) Sebaliknya, orang yang
tidak menggunakan hartanya di jalan Allah adalah orang, “yang mengumpulkan
harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya, dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api
(yang disediakan) Allah yang dinyalakan.” (al-Humazah: 2-6)
7.
Manusia Memiliki hawanafsu ., “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya, Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang,“ (Yusuf: 53). “Maka hawa nafsu Qabil
menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah,
maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (al-Maa`idah:
30) “… dan demikianlah nafsuku membujukku.” (Thaahaa: 96) “Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (an-Naazi’aat:
40-41)
8.
Manusia Suka
Menyombongkan diri “Dan Tuhanmu
berfirman, ‘Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya, orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’” (al-Mu’min: 60)
“Ketahuilah
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para
petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu.” (al-Hadiid: 20) , “…
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…,” (al-Hadiid: 20) “Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.” (al-Maa’uun: 4-6) “Tiada suatu
bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang
demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu,
dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (al-Hadiid: 22-23)
9.
Sabar salah
merupakan satu karakter dari manusia “Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,
bersabarlah.” (al-Muddatstsir:
7) “Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200) “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk.” (al-Baqarah:
45) “Sekarang, Allah telah meringankan
kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di
antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus
orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat
mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang
yang sabar.” (al-Anfaal:
66) “Kamu sungguh-sungguh akan diuji
terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar
dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang
mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu
bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang
patut diutamakan.”
(Ali
Imran: 186) “Maka
bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu
menggelisahkan kamu.” (ar-Ruum:
60) “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan
yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah: 249)
10. Manusia memiliki rasa takut. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.’” (al-Baqarah:
155-156)
11.
Manusia suka melakukan makar “Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi
Allahlah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat
besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (Ibrahim: 46)
12.
Manusia SOK Tahu “Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar),
‘Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada
di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).’ Padahal
kepunyaan Allahlah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik
itu tidak memahami. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya, jika kita telah kembali ke
Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah
darinya.’ Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi
orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.’” (al-Munaafiquun:
7-8) Mereka menjawab,
‘Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.” (al-Baqarah: 32)
13.
Suka berputus asa “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (az-Zumar: 53) “… janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir” (Yusuf:
87)
14. Suka merahasiakan sesuatu didalam hati “Dia
mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu
rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi
hati.” (at-Taghaabun: 4) “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah;
sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah Yang menciptakan
itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus
lagi Maha Mengetahui?” (al-Mulk: 13-14) “Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesunggunya Allah mengetahui apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga
orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima
orang, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian, Dia
akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka
kerejakan. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (al-Mujaadilah: 7)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya.” (Qaaf: 16) “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan
pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir.” (Qaaf: 16-18)
15.
Manusia itu hakekatnya lemah “… manusia dijadikan bersifat lemah” (an-Nisaa`: 28) “Janganlah kamu berdukacita, sesungguhnya
Allah beserta kita.” (at-Taubah: 40)
16.
Manusia
itu cinta dunia “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik
(surga). Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari
yang demikian itu?’ Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi
Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan
Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ali Imran:
14-15)
17.
Sikap
Puas akan sebuah hasil “Sesungguhnya,
orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami,
dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan
itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah
neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (Yunus: 7-8)
18.
Mengikuti
orang tua “... apakah
agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh
bapak-bapak kami...,” (Huud:
87)
19.
Manusia suka bersyukur “Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)
20.
Manusia Suka
berbuat ingkar “Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman
setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa
kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang
kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada
Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan
mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan
secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih
sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya
dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”(al-Mumtahanah:
1) “Sesungguhnya, telah ada suri teladan yang
baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka
berkata kepada kaum mereka, ‘Sesungguhnya, kami berlepas diri dari kamu dan
dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah
nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai
kamu beriman kepada Allah saja....” (al-Mumtahanah: 4)
21. Manusia Rendah hati “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (al-Furqaan: 63)
22.
Di dalam Al-Qur`an, manusia digolongkan sebagai
makhluk “yang paling banyak membantah” (al-Kahfi: 54). “Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu
(Quraisy) bersorak karenanya. Dan mereka berkata, ‘Manakah yang lebih baik
tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?’ Mereka tidak memberikan perumpamaan itu
kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum
yang suka bertengkar.” (az-Zukhruf:
57-58) “Beginilah kamu,
kamu ini (sewajarnya) bantah-membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka
mengapa kamu bantah-membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Ali Imran: 66)
23. Manusia suka mengolok-olok “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain (karena) bisa jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok)
wanita-wanita lain (karena) bisa jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih
baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri
dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (al-Hujuraat:
11) “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat
lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira
bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya, dia
benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah
itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar)
sampai ke hati. Sesungguhnya, api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka
itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.” (al-Humazah:
1-9) “...
Janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk....” (al-Hujuraat: 11)