Rabu, 21 November 2012

Keterampilan-Keterampilan Komunikasi

Dikutip dari buku "Psikologi Konseling" Prof.DR.H.Mohamad Surya
yang dijelaskan oleh Husni Amin

1. Keterampilan Pertama: Penghampiran (attending)
       Keterampilan ini merupakan keterampilan Dialog. kemampuan ini merupakan penghampiran isyaratisyarat Verbal maupun Nonverbal contoh dari penghampiran NonVerbal adalah seperti senyuman, perubahan gerak wajah (mimik muka), perubahan gerak badan ataupun lainnya, penghampiran yang bersifat Verbal seperti mengucap salam (sapaan), triakan, ucapan Takjub seperti; waah, woow, cyus, miapa, dll. Hal tersebut merupakan penghampiran awal dimana akan terjadinya interaksi komunikasi dan lawan bicara akan sedikit membuka diri untuk memperhatikan suara atau gerak tersebut sehingga terbukalah interaksi komunikasi.

2. Keterampilan Kedua: Empati
      Keterampilan ini merupakan keterampilan memperhatikan atau menganalisis sesuatu dan memberi respon terhadap apa yang diamati. Hal ini merupakan salah satu keterampilan yang akan menimbulkan Respek balik terhadap lawan bicara. Contoh kalimat Empati " wah kamu cantik deh","aku juga sependapat dengan kamu","benar juga yah","wah...bagus itu","aku mengerti perasaan kamu".dll kalimat-kalimat Empati merupakan sebuah senjata agar lawan bicara dapat percaya dan menghargai ketika kita memberikan respon yang dapat dimengerti dan dirasakan oleh lawan bicara. kalimat-kalimat Empati harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi lawan bicara.

3. Keterampilan Ketiga: Merangkum
      Dalam sebuah komunikasi secara individu atau publik kita harus mampu menyimpulkan dan merangkum alur pembicaraan tersebut (menarik benang merah) dan berusaha mengungkapkan kembali. Strategi Komunikasi ini memberikan efek samping bahwa kita mampu memasuki dan memahami alur serta tofik obrolan/diskusi. Anda akan mendapat celah dalam diskusi tersebut apa lagi ketika apa yang anda rangkumkan sesuai dengan lawan bicara maka anda akan memiliki kesempatan mengungkapkan pikiran dan anda akan memiliki peluang besar agar buah pikiran anda dapat diterima.

4. Keterampilan Keempat: Bertanya
       Bertanya merupakan apresiasi akan ketidaktahuan seseorang atau sebaliknya bertanya dapat menjadikan senjata dalam menjatuhkan seseorang. Dengan Bertanya anda akan menjadi pusat perhatian publik atau ketika anda melakukan komunikasi 4 mata pertanyaan merupakan alat pengali informasi. kemampuan bertanya harus diiringi dengan kemampuan mengatur keras atau lembutnya suara (frekuensi suara/ cepat lambatnya bicara) logat bertanya harus sesuai kondisi dan lingkungan,karena bertanya dapat mengungkapkan maksud anda dan gaya berfikir anda. Sebuah pertanyaan yang bagus itu tidak melebar dan fokus pada apa yang kita ingin ketahui. Pertanyaan yang bersifat konselin harus diperhatikan dengan sangat teliti karena orang tidak akan menjawab ketika pertanyaan anda menumbuhkan ketidak percayaan ataupun sebaliknya anda dapat dianggap musuh (Protecting Self).

5. Keterampilan Kelima: Kejujuran (Genuineness)
      Ketika komunikasi terhadap orang yang sudah mengenal anda maka ketika anda berbicara bohong tidak sesuai dengan kondisi atau apa yang anda lakukan (berbicara tidak apa adanya) maka anda tidak akan memiliki celah dalam berinteraksi ataupun mengungkapkan pendapat serta buah pikir anda. Ketika anda berbicara apa adanya maka orang lain akan memberikan interaksi positif dan celah dalam berbicara akan lebih luas. Hal tersebut akan memberikan anda selalu diberikan celah ataupun diberikan kesempatan dalam berbicara serta setiap ucapan anda akan diperhatikan dan didengarkan.

6. Keterampilan Keenam: Asertif
      Asertif dapat dikatakan sebagai pengakuan, baik pengakuan kemampuan, pengakuan ucapan, ataupun lainnya. Kemampuan tersebut merupakan penghargaan dalam berbicara terhadap lawan bicara maka ketika anda menghargai apa-apa yang dimiliki seseorang akan berdampak anda diberikan celah berinteraksi dan anda akan dilakukan sebaliknya oleh lawan berbicara, tetapi jika lawan bicara tidak mengakui pada kemampuan anda maka anda lebih dapat menguasai lawan bicara untuk dapat dipengaruhi atau pun diajak berfikir sesuai alur buah pikir kita.

7. Keterampilan Ketujuh: Konfrontasi
      Konfrontasi memiliki arti melawan dalam berkomunikasi Konfrontasi merupakan sikap memproteksi diri agar sebuah interaksi dapat dimiliki atau dikuasai. Hal tersebut harus disesuaikan dengan Nada bicara (Keras/Lembut). Ketika orang sudah tidak diberikan kesempatan dalam berinteraksi maka Rata-Rata akan mengeluarkan Nada Tinggi namun hal tersebut merupakan sebuah sisi negatif dalam komunikasi yang akan menimbulkan bentrok fisik. ketika orang yang hebat dalam berkomunikasi maka ia mengkonter lawan bicara dengan strategi yang terarah sehingga kalimat-kalimat yang dibuat lawan bicara dapat menyebabkan menyerang sendiri lawan bicara itu tersebut. Singgungan-singungan lembut biasaanya sering digunakan orang banyak dalam mengkonfrontasi lawan serta menyudutkan lawan bicara agar mental lawan bicara jatuh.

8. Keterampilan Kedelapan: Pemecahan Masalah
      Setiap interaksi yang bersifat problematif akan muncul celah dimana sebuah problem tersebut harus dijawab. Problem-problem yang muncul merupakan kesempatan anda dalam exsistensi diri dalam interaksi komunikasi tersebut. pemecahan masalah yang insfiratif, Solutif dan tepat sasaran yang bersifat sederhana akan mendapat kesempatan yang besar. ketika masalah yang diselesaikan dengan cara rumit maka biasanya sulit diterima oleh semua pihak. Rumit atau tidaknya penyelesaiaan masalah terlontar dari penjelasan si-Problems Solving itu sendiri, bisa saja yang sebenarnya rumit terlihat mudah dalam ucapan-ucapan karena didukung kemampuan merangkum setiap point yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. tingkatan keterampilan ini harus didukung oleh keterampilan komunikasi yang lain agar apa yang dipikirkan sesuai dengan ucapan serta dapat dimengerti oleh pendengan sebuah gagasan kita sesuai apa yang ada didalam pikiran si-Problem Solver.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar